Tulisan blog kali ini akan membahas tentang kisah sukses seorang
Alumni Ilmu Perpustakaan yang meraih gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan dan meraih
sukses karirnya dengan penuh ketulusan, keikhlasan, serta kerja keras dalam
berjuang. Siapakah sosok tersebut?
- Nama : Nasirullah Sitam, SIP.
- Tempat/Tgl.Lahir : Jepara, 13 Juli 1987
- Alamat : Kemujan, Karimunjawa, Jepara
- Email : roellah@gmail.com
- Twitter : @Nasirullah5itam
- Riwayat Pekerjaan :
- Part Time Perputakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2010 -2011
- Staff Perpustakaan dan Admin Jurnal di Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM) 2012-Sekarang
Alkisah, Bang Nasirullah Sitam yang akrabnya saya panggil “Mas
Rullah” ini adalah pemuda yang gigih berjuang demi masa depan cerah dalam
hidupnya. Kenapa demikian? Dilihat dari hasil wawancara saya secara virtual (alias ngobrol
via web 2.0 “facebook”), saya mendapati secuil kisah perjalanan beliau di dunia
perpustakaan. Diawali dari masuknya Mas Rullah ke jurusan Ilmu Perpustakaan,
Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang kata Mas
Rullah sendiri,“saya sengaja masuk jurusan ini karena Ilmu Perpustakaan adalah
pilihan pertama saya ketika mendaftar di UIN". Suatu yang membanggakan
sekali karena Mas Rullah sedari awal berniat masuk di Jurusan Ilmu perpustakaan
dilandasi dengan niatan dari hati yang tulus.
Kesan pertama yang beliau rasakan ketika masuk Ilmu Perpustakaan
adalah merasa “bingung”. Beliau
merasa aneh ketika mendapati keberanekaragaman Mata Kuliah yang ada, beliau
merasa hampir sebagian Mata Kuliah yang diajarkan lebih mirip dengan kuliah anak Teknik Informatika. Selain merasa
bingung beliau juga merasakan ada beberapa Mata Kuliah yang menurutnya “aneh” seperti katalogisasi dan klasifikasi. Tapi dibalik rasa “bingung” dan “aneh”
tersebut juga menjadi kesan tersendiri ketika beliau kuliah di Ilmu
Perpustakaan. Beliau merasa Mata Kuliah yang diajarkan tidak monoton atau tidak
berpusat pada satu topik (buku saja). Tapi beliau merasa mendapat banyak hal di
Ilmu Perpustakaan. Mata kuliah yang beraneka ragam ini membuat beliau merasa
semakin tertarik dengan Ilmu Perpustakaan.
Namun dari ketertarikan tersebut beliau sempat merasa kecewa dengan
berubah-ubahnya kurikulum dalam periode tertentu yang membuat sebagian Mata
Kuliah hilang pada angkatan berikutnya sehingga tidak bisa mengulang mata kuliah yang dianggap kurang memuaskan hasilnya pada periode berikutnya (efek
negative “revolusi kurikulum”!
:D).
Namun keterpurukan tersebut tidak mengurangi semangat beliau
sedikitpun. Semangat beliau yang memang sudah menggebu-gebu dan didukung dengan
motivasi hebat dari keluarga, teman, someone, dan ilmu baru yang beliau dapatkan. Selama kuliah, yang membuat
beliau tidak merasa bosan adalah pengalaman beliau dalam berorganisasi. Beliau
aktif dalam ALUS (Association of Library University Students), yakni perkumpulan
mahasiswa Ilmu Perpustakaan yang membawa beliau ke dunia luar kampus dan
berkecimpung langsung di perpustakaan. Selain itu beliau juga aktif dalam
Organisasi Mahasiswa HMI yang juga memberikan warna berbeda serta pengalaman
baru dalam bersosialisasi.
Tantangan terhebat adalah ketika beliau menginjak masa Skripsi. “Rintangan
saat ngambil judul itu harus ganti judul sebanyak 5 kali dan dengan tema yang
sama yaitu tentang pelestarian informasi” , begitu ujar beliau di kronologi chat
nya. Selain itu hal unik juga beliau alami dengan pembimbing skripsi beliau
pada saat itu. “Pembimbingku (Pak Solihin Ariyanto, S.Ag., SS., M.Lis.)
kaget banget waktu aku ngasih proposal lengkap dari BAB I –BAB III karena
biasanya beliau hanya menerima per-Bab aja. Abis nyerahin proposal aku malah menghilang
selama hampir 4 bulan, sampai-sampai dicari terus sama pembimbing. Hehehhe..” Begitu
tambahnya... berliku dan unik, tapi inilah sederet kisah seru ketika
beliau mengerjakan Skripsi.
Hal yang paling ditunggu launchingnya adalah
ketika beliau bisa bernafas lega setelah sampai di waktu Munaqosah (Ujian
Pendadaran Skripsi). Beliau merasa antara percaya dan tidak bahwa penelitiannya
sudah tiba pada titik akhir. “Ketika Munaqosah sebentar sih, nggak sampai 30
menit. Liat dosen penguji keliatan sante aja karena beliau memang paham dengan
tema yang aku ambil.” ujarnya.
Namun bagi beliau awal dari kebingungan-kebingungan yang terjadi
adalah saat menjelang Wisuda, "Wisuda itu enaknya hanya pas saat wisuda
dan satu hari setelah wisuda. Karena setelah itu pasti bingung mau cari
kerja". Bagi beliau Wisuda justru awal dari perjuangan yang
sesungguhnya. Tapi memang Allah selalu memberi kemudahan setelah kesulitan bagi
umatnya, Mas Rullah justru tergolong alumni yang cepat mendapatkan pekerjaan
pasca wisuda. "Cepat sih sebenarnya, lulus desember terus istirahat 2
bulan. Bulan maret cari kerjaan dan April diterima kerja di Perpustakaan
Fakultas Kedokteran UGM. Nggak lama2 banget juga kan?" begitu ujar
beliau saat ditanya masalah perjalanan pasca wisuda sampai bekerja. Alhasil
memang ketulusan serta kegigihan perjuangan beliau di dunia Perpustakaan membuahkan
hasil yang manis.
Beliau juga berpesan kepada adik-adik angkatan, khususnya untuk adik-adik
Jurusan Ilmu Perpustakaan yang notabennya masuk Ilmu Perpustakaan karena “Kecelakaan
dan fiktif belaka”.
Beliau berpesan, "Jika Nasi Sudah Menjadi Bubur, Jadikanlah
Bubur Itu Enak Untuk Dimakan (Tidak Ada Kata Terlanjur Salah Jurusan Untuk
Kuliah, Karena Selama Kita Menikmati Pasti Akan Ada Jalan Yang Lebih Baik Di Depan *Nasirullah Sitam*)
Kesibukan beliau sekarang selain bekerja adalah nulis cerpen di
buku “Laskar Pejuang Mimpi” bareng mas Bio. Beli bukunya, baca
hasil tulisan Mas Rullah disitu ya, dari situlah temen-temen akan tahu bahwa
Alumni Ilmu Perpustakaan mampu menghasilkan sesuatu yang Luar Biasaaa...!!!
Salam
Pustakawan *)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar